oleh Alizar Tanjung
Bayangbayang di ujung rumahmu,
Hanya sampai di
Aku takut berani melihat giginya mencabik cabik
Setangkai angin di kulindap malam,
Di ujung malam yang sebatang bayang,
Aku tak berani memikirkan bagaimana
Kau sebenarnya sedang menunggu.
Di daun jendela yang sengaja kau buka,
Tapi aku tak pernah bertamu
Selalu di baju dingin hati tak benar sempat
Bergetar. aku tak pernah sampai tuk menunjukkan,
Cinta sekejap angan. aku tahu kalau
Kau setangkai jendela yang bergetar
Menunggu pertemuan. tapi aku sadar serekat kambium
Yang selalu menempel pada rasa takut.
Copyright © 2009 by Sastra Budaya
Template by Blog Template 4 U | ADIL WANDI | Blogger